Qualitative Study: Culture of Post-Partnership Care in The Outer Baduy Tribe in Kanekes Village, Leuwidamar District, Lebak Regency, Banten Province
Main Article Content
Ernawati
Shinta Novelia
Rukmaini
Background: Maternal and child health problems are inseparable from socio-cultural and environmental factors in the community where they live. Whether we realize it or not, traditional beliefs and knowledge factors, such as concepts regarding various taboos, causal relationships, concepts about healthy and sick, and habits, sometimes have a positive or negative impact on maternal and child health (MCH). Objective: The aim is to analyze health behavior during the postpartum period, both those that conflict with or do not conflict with health in the Outer Baduy Tribe in Kanekes Village, Leuwidamar District, Lebak Regency, Banten Province. Methodology: This study uses a qualitative phenomenological method through a triangulation approach. It took data from 10 informants (6 key informants and 4 supporting informants), and saturation was achieved when no new information was obtained on the same question. Data collection could be stopped, and the number of informants was not increased. Data analysis in this study used the Colaizzi nine-step technique. Results: The results of the study showed that the culture of postpartum care in the Outer Baduy tribe is contrary to health, namely not being allowed to take a nap, the culture of nyanda for 7 days, the prohibition of consuming eggs and sea fish during the postpartum period, the use of octopus for 1-3 months and cleaning the vagina from back to front. Treatments that do not conflict are the mobilization process, urination and defecation, the breastfeeding process, and breast care. Conclusions: Postpartum care in the Outer Baduy tribe still includes treatments that are contrary to health, but some treatments are by evidence-based obstetrics. It is recommended for health service officers to make it easier to determine a more appropriate approach strategy to change community health behavior towards healthy behavior.
Adi. M.I.D., dkk, (2014), Balutan pikukuh persalinan Baduy, Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Balitbangkes Kemenkes, 34-36
Angelica, A., dkk. (2013) Life Experience of Patients Who Have Completed Tuberculosis Treatment a Qualitative Investigation in Southeast Brazil. BMC Public Health 13: 595.
Bachri, B, S., (2010). Menyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, X (1), 46-62.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten, (2019), Strategi Penurunan Kematian Ibu Dan Anak, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten, 2-3
Batubara, S, T., (2012), Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kematian Ibu Akibat Perdarahan Pada Masa Kehamilan Dan Persalinan, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
Citra, H. K., & Atika, N. A. (2021). Identifikasi Pemanfaatan Obat Herbal Pada Ibu Nifas. 8 (2), 64-65
Creswell, J, W., (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 26-32
Damai,Y., & Sundawati, D., (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung: PT Refika Adimata, 45-46
Damaiyanti & Iskandar. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung. Refika Aditama. 35-39
Djaelani, A, R., (2013). Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Majalah Ilmiah Pawitatan. 20 (1), 9-10
Elisabeth, S.W, & Endang, P, (2017), Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui, Pustakabarupres, Banguntapan Bantul Yogyakarta, 27-46
Heriawan A, (2018), Kajian Etnopaedagogi: Seba Dalam Masyarakat Baduy, https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Hermeneutika/article/download/4831
/3473, diakses 13 Jnuari 2021
Ipa, M., dkk. (2016). Praktik Budaya Perawatan Dalam Kehamilan Persalinan Dan Nifas Pada Etnik Baduy Dalam. 26-28
Iqbal, H., (2012). Pokok-Pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara. 25-27
Kartika, V., dkk. (2019). Budaya Kehamilan Dan Persalinan Pada Masyarakat Baduy, Di Kabupaten Lebak, 22 (3), 194-198.
Kresna,(2017) https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/bidangpukp/mengenal- kandungan-gizi-pada-ikan, diakses 13 februari 2021
Kumalasari, R., (2018), Pengalaman Klien Tb Paru Yang Menjalani Pengobatan Fase Intensif di Wilayah Kerja Puskesmas Taji Kabupaten Magetan, Skripsi, Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
Kusumawardani, N, dkk, (2015), Penelitian Kualitatif Dibidang Kesehatan, Kasnodihardjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 1-12.
Mabruroh, A., (2020), https://www.arinamabruroh.com/2020/07/tur-virtual-desa- baduy-bersama-tripvologue.html, diakses 13 Januari 2021
Mardiatun, (2013). Perawatan Diri Ibu Nifas Sebagai Upaya Mencegah Infeksi Nifas. 6 (1), 5-6
Maria, H. K., dkk (2020). Pengobatan Tradisional (Bakera) Di Desa Talengan Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. 13 (4), 15-16
Mustikawati, I, S., (2018). Determinan Sosial Perilaku Pertolongan Persalinan Pada Masyarakat Suku Baduy Luar, Propinsi Banten, Jawa Barat. Jurnal INOHIM, 6 (1), 35-38.
Notoatmodjo, S. (2018), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 34-37
NUR F, B., (2020), Manfaat Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Alternatif Bahan Bleaching External, skripsi, Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.
Nuraida, (2019), Praktik Budaya Suku Baduy Luar Dalam Kehamilan Persalinan Dan Nifas di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten, proposal, Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten, Serpong.
Nurhasanah, Y., (2021), https://www.cakapcakap.com/3-fakta-menarik-suku- baduy-salah-satunya-terbiasa-bikin-skincare-sendiri/, diakses 13 Januari 2021
Nuursafa F, Z., (2021), Asuhan Keperawatan Pada Ibu Masa Nifas Ny.S Di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II, Karya Tulis Ilmiah, Prodi D-Iii Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
Polit & Beck. (2012). Resource Manual for Nursing Research. Generating and Assessing Evidence for Nursing Practice. Ninth Edition. USA: Lippincott.
Polit, D. & Beck, C. (2012) Research Manual for Nursing Research Generating and Assessing Evidence for Nursing Practice. Wolters Kluwer Lippincott Williams & Wilkins.Practice. Yogyakarta: Deepublish, 53-62
Rahayu D, T., (2018). Efektivitas Bengkung Dan Gurita Terhadap Involusi Uterus Dan Pengeluaran Lochea Di Puskesmas Keling Kabupaten Kediri. JIKK. 3 (4), 1216-117
Rahmilasari, G., dkk. (2020). Keluarga Dan Nilai Budaya Masyarakat Sunda Pada Perawatan Ibu Nifas Dan Bayi Baru Lahir. 5 (1), 81
Saifuddin. A., (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Santy, E., dkk (2020). Hubungan Pemberian Tambahan Putih Telur Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Derajat Ii Pada Ibu Nifas di Bpm Utin Mulia Tahun 2019, 6 (1), 23.
Inong, S, R.,dkk. (2017). Faktor Budaya Dalam Perawatan Ibu Nifas. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5 (1), 37-39.
Sugiyono. (2017), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Alfa Beta, Bandung, 45-46
Sukma, J., & Erlinawati. (2021). Pengaruh Jus Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang. 5 (2), 23
Suradi, R., (2013), https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan- menyusui-dan-menyusu-yang-benar, diakses 15 februari 2022
Susilo, R., & Kumala, F. (2017). Panduan Asuhan Nifas Dan Evidence Based Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 48-52
Sutedja & Djuariah Utja. (2002). Riset Operasi Pelayanan Pengobatan Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Pada Masyarakat Terasing Baduy di Kabupaten Lebak. Jurnal Sosiohumaniora, 4 (3), 179-183.
Wahyuni, N., & Darti, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kebiasaan Yang Merugikan Kesehatan Ibu Nifas Seperti Nyanda Dan Pantang Makanan Sampai Dengan 6 Minggu Post Partum. 3 (2), 125-126
Yaumil Z., (2018). Budaya Nifas Masyarakat Indonesia: Perlukah Dipertahankan?. Budaya Nifas Masyarakat Indonesia, 6 (1), 1-2.
